Senin, 09 Mei 2016

Mengapa Banyak Wanita Cerdas Berstatus Single?

Awalnya, dunia perempuan selalu dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai objek yang lemah. Namun, lain halnya dengan zaman sekarang, di mana wanita memiliki hak yang setara dengan kaum pria.
Mereka telah bertransformasi mulai dari pakaian, gaya rambut, dan tujuan hidup yang memberi sumbangsih bagi kemajuan kaumnya. Sebagian besar dari perempuan modern saat ini tak lagi mau sepenuhnya tinggal di rumah.
Seperti dilansir dari EliteDaily, Senin 23 November 2015, Liputan6.com menemukan fakta bahwa perempuan sudah belajar dari perjalanan buruk kaum mereka dan menunjukkan eksistensi atas dasar kesetaraan dengan kaum pria. Namun, sayangnya perjuangan tersebut secara tidak langsung memiliki efek samping, di mana kecerdasan yang kaum perempuan dapatkan membuat mereka sulit untuk mendapatkan pasangan yang sesuai.
Dalam sebuah artikel dari The Wire yang ditulis oleh John Carney, reporter keuangan, mengatakan bahwa pria sukses cenderung mengencani wanita kurang berhasil bukan karena mereka ingin wanita menjadi bodoh, tetapi karena ingin diprioritaskan. Pada dasarnya, kaum pria beralasan bahwa mereka ingin ada seseorang yang mendukung karier, dan membuat makan malam mereka saat pulang ke rumah.
Fenomena ini dijawab pula lewat sebuah studi yang dilakukan di Inggris oleh para 121 peserta. Di mana dilaporkan bahwa wanita dengan kecerdasan lebih tinggi dari pria memiliki hubungan yang bermasalah. Hal tersebut disebabkan kecerdasan yang wanita dapatkan cenderung membuat mereka jadi lebih rasiona. Sehingga dalam menentukan pasangan jauh lebih selektif.
Selain itu, menurut David Willetts, Menteri Pendidikan Tinggi Inggris mengatakan pada DailyMail bahwa seorang wanita sukses cenderung menikah dengan pria yang kualitasnya di bawah mereka. Hal tersebut bukan karena faktor finansial, tetapi lebih kepada mendukung perkembangan karier mereka.
Oleh karena itu, dengan jumlah perempuan dengan pendidikan tinggi semakin meningkat, makin banyak yang memilih untuk tetap sendiri. (*)

Tidak ada komentar:
Write komentar

Technology

Labels